" SELAMAT DATANG DI KUMPULKAN BUKU-BUKU PELAJARAN, SEMOGA BERMANFAAT - SALAM HANGAT DARI KAMI HANI DAN BUNGA "

Buku Pegangan Kurikulum Tematik Diperjualbelikan

Para orang tua siswa di Kediri, Jawa Timur, berebut buku pegangan kurikulum tematik yang mulai diperjualbelikan di toko buku. Padahal, buku-buku tersebut seharusnya diberikan gratis oleh pemerintah melalui sekolah.

Sejak dua pekan terakhir, sejumlah toko buku di Kediri ramai diserbu orang tua yang mencari buku tematik, khususnya tingkat sekolah dasar. Mereka mengaku kasihan terhadap proses belajar anaknya yang terganggu karena tak memiliki buku pegangan sama sekali. "Mau belajar apa kalau tak ada buku?" ujar Suliani, orang tua siswa kelas 5 SD Negeri Pojok I Kediri, yang sudah menerapkan kurikulum tematik, Senin, 25 Agustus 2014.

Sejak dimulainya semester pertama tahun ajaran baru 2014/2015 kemarin, pemerintah tak kunjung membagikan buku pegangan tematik kepada sekolah penyelenggara. Hal ini otomatis menyulitkan guru dan siswa yang terpaksa belajar tanpa menggunakan buku sama sekali. Sejumlah guru berinisiatif mencetak soft copy materi tematik yang diterima saat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Kediri.

Situasi ini tak pelak membuat para orang tua siswa khawatir dengan nilai akademik anak mereka di sekolah. Sebab tak ada yang bisa dilakukan selain mendengar pemaparan materi hasilprint out guru di kelas tanpa bisa mengulangnya di rumah. Beruntung beberapa sekolah berinisiatif menggandakan materi tersebut dan membagikan kepada siswa. Namun tak sedikit yang menggandakan sendiri karena sekolah tak menyediakan.

Ironisnya, di tengah tidak adanya buku pegangan tersebut, sejumlah toko buku di Kediri justru memperjualbelikannya secara bebas. Walhasil, para orang tua pun berebut membeli buku yang jumlahnya terbatas tersebut. Sebagian besar orang tua yang tak kebagian terpaksa memesan kepada pengelola toko untuk disisakan pada pengiriman berikutnya. "Saya sudah pesan dua pekan belum datang juga," kata Feri, orang tua siswa SDN Sukorame II Kediri.

Kondisi ini tak hanya dikeluhkan siswa, namun juga pengajar. Frida Nurma Zahnia, pengajar tematik Sekolah Dasar Plus Rahmat Kediri, yang juga menjadi pendamping guru tematik Dinas Pendidikan Kota Kediri, mengatakan keberadaan buku pegangan ini mutlak dalam pembelajaran Kurikulum 2013.

Pendidikan mustahil dilakukan tanpa adanya buku pegangan guru dan siswa. Keberadaansoft copy yang diberikan Dinas Pendidikan, menurut dia, tidak menyelesaikan persoalan kelangkaan buku tersebut. "Tak semua sekolah memiliki peralatan multimedia," kata pemilik Bimbingan Belajar Persada Ilmu ini.


Frida juga mengaku heran dengan pemilik toko yang sudah menjualnya kepada siswa, meski pemerintah belum mendistribusikannya ke sekolah. Meski hal itu cukup menolong para siswa, seharusnya mereka tak membeli sendiri karena kewajiban tersebut berada pada pemerintah. (HARITRI WASONO)


0 komentar:

Posting Komentar

 photo nay_gallery_zpse8152291.png

 

HARI INI

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Kami ada di Facebook

 photo akucintaindonesia_zpsccc14928.gif